Bangkalan, InformasiTerkininews.id – Upaya pemerintah dalam memastikan akses gizi seimbang bagi masyarakat terus bergerak hingga ke pelosok desa. Kamis pagi (4/9/2025), sebuah tonggak penting tercatat di Desa Cangkarman, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Yayasan Ibnu Dahlan resmi meluncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bagian dari implementasi program unggulan nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Acara peresmian berlangsung khidmat dan penuh makna. Simbolisasi pengoperasian SPPG ditandai dengan pemotongan pita oleh Camat Konang, Sojarwo, disusul pemotongan tumpeng oleh Kepala Yayasan Ibnu Dahlan, Mas’udi. Potongan pertama tumpeng diberikan kepada Kepala SPPG sebagai isyarat dimulainya pelayanan gizi bagi siswa, balita, dan ibu menyusui di kawasan sekitar yayasan.

Hadir dalam kesempatan itu unsur Forkopimka Konang—Camat, Danramil, Kapolsek—beserta Kepala Desa Cangkarman, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat. Kehadiran mereka menandai dukungan penuh terhadap keberadaan SPPG yang diharapkan menjadi motor penggerak pemenuhan gizi sekaligus pemberdayaan lokal.

Komitmen Yayasan untuk Pengabdian

Kepala Yayasan Ibnu Dahlan, Mas’udi, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Baginya, SPPG bukan sekadar fasilitas tambahan, melainkan bentuk nyata keterlibatan lembaga pendidikan dalam mendorong kesehatan generasi bangsa.

“Alhamdulillah, hari ini Yayasan Ibnu Dahlan mendapat kepercayaan mengoperasikan SPPG. Ini wujud nyata komitmen kami membantu pemerintah dalam pemenuhan gizi. InsyaAllah, pelayanan ini akan terus kami maksimalkan bagi siswa, ibu menyusui, hingga balita di lingkungan sekitar,” ujarnya saat ditemui pewarta InformasiTerkininews.id.

Mas’udi menegaskan, keberadaan SPPG tidak hanya soal menyiapkan makanan bergizi, tetapi juga bentuk pengabdian yang berkelanjutan. “Kami ingin program MBG benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sebagaimana harapan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.

Harapan Pemerintah Kecamatan

Sementara itu, Camat Konang Sojarwo menekankan pentingnya peran SPPG dalam mengoptimalkan potensi lokal. Menurutnya, pelayanan gizi akan lebih kuat bila dipadukan dengan pemanfaatan bahan baku dari masyarakat sekitar.

“SPPG ini jangan hanya berfokus pada distribusi makanan bergizi, tapi juga menjadi sarana memberdayakan petani dan pelaku usaha lokal. Bahan baku dari desa sendiri harus menjadi prioritas, supaya manfaatnya berlipat—gizi anak terpenuhi, ekonomi warga ikut bergerak,” pesannya.

Strategi Nasional Atasi Stunting

Program Makan Bergizi Gratis yang kini mulai bergulir secara masif merupakan salah satu strategi prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam menurunkan angka stunting dan malnutrisi. Sasaran utamanya adalah anak-anak usia sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Selain aspek kesehatan, program ini diyakini mampu meningkatkan kualitas pendidikan karena kehadiran siswa di sekolah lebih terjamin. Anak-anak yang mendapat asupan gizi seimbang diharapkan lebih fokus belajar, berkarakter kuat, dan tumbuh menjadi generasi produktif.

Tak berhenti di sana, MBG juga diproyeksikan memberi dampak ekonomi jangka panjang. Dengan melibatkan petani, nelayan, hingga UMKM lokal sebagai penyedia bahan baku, program ini berpotensi membuka lapangan kerja baru serta memperkuat ketahanan pangan di level daerah.

Tonggak Baru di Bangkalan

Peluncuran SPPG di Yayasan Ibnu Dahlan menjadi bukti bahwa daerah pelosok pun mendapat perhatian yang sama dalam program nasional ini. Ke depan, keberhasilan pengelolaan SPPG di Konang diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi wilayah lain di Madura.

Dengan beroperasinya SPPG ini, masyarakat Desa Cangkarman dan sekitarnya memiliki harapan baru: anak-anak yang sehat, generasi penerus yang cerdas, serta ekonomi lokal yang semakin berdaya.

📌 Reporter: Ifa | Editor: Redaksi InformasiTerkininews.id