Jakarta, Minggu (26/10/2025) – Informasi Terkininews.id
Tak banyak yang mengetahui bahwa nama Purbaya Y. Sadewa, Menteri Keuangan Republik Indonesia, ternyata menyimpan kisah panjang dan mendalam tentang warisan darah biru kerajaan Mataram Islam. Nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya bukan sekadar simbol kehormatan, tetapi juga jejak sejarah leluhur yang penuh makna.
Nama Purbaya yang melekat pada tokoh nasional ini, rupanya diambil dari sosok Pangeran Purbaya, salah satu bangsawan legendaris dari garis keturunan Sultan Agung Mataram Islam. Pangeran Purbaya adalah putra dari Sultan Danang Sutawijaya atau yang dikenal sebagai Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam, cucu dari Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Selo, tokoh utama yang berakar dari Kerajaan Pajang.
Kerajaan Pajang sendiri berdiri di bawah kepemimpinan Sultan Hadiwijaya (Raden Mas Karebet Joko Tingkir), yang menikah dengan Ratu Mas Cempaka, adik dari Ratu Kalinyamat Retno Kencono, istri Sultan Trenggono — penerus takhta Kerajaan Islam Demak setelah pendirinya Sultan Fattah.
Jejak leluhur inilah yang menjadi landasan spiritual dan historis dari nama Purbaya — sebuah simbol keberanian, kebijaksanaan, dan kesetiaan terhadap tanah air serta nilai luhur kebangsaan.
Perpaduan Nama dan Doa Orang Tua
Nama Purbaya Y. Sadewa, Ph.D., M.F. diberikan oleh ibundanya Prof. Dr. Drh. BRAy. Nawangsari J. Sugiri dan ayahandanya R.M.H. Ir. J. Soegiri, M. Agro.
Bagi keluarga besar ini, nama bukan sekadar identitas, melainkan doa dan amanah sejarah. Dalam tradisi Jawa, pemilihan nama mengandung makna spiritual yang dalam, mencerminkan harapan agar sang anak kelak mewarisi keperkasaan dan kecendekiaan para leluhur.
“Nama itu bukan sekadar panggilan, tetapi warisan yang harus dijaga,” begitu filosofi yang diyakini oleh keluarga bangsawan keturunan Mataram ini.
Darah Pejuang dan Keturunan Pahlawan
Pangeran Purbaya yang menjadi inspirasi nama ini dikenal sebagai panglima perang sakti yang bersama Tumenggung Bahurekso berjuang mendampingi Sultan Agung ke III, Prabu Hanyokrokusumo — cucu dari Sultan Agung II, Prabu Hanyokrowati, dan cicit dari Sultan Agung I, Prabu Danang Sutawijaya (Panembahan Senopati).
Mereka memimpin pasukan besar Mataram saat menyerang Batavia dalam sejarah panjang perjuangan nusantara melawan kolonialisme.
Dari kisah itulah, semangat “Purbaya” tak hanya menjadi legenda, melainkan simbol keteguhan hati untuk mempertahankan marwah negeri. Nilai-nilai itu pula yang diyakini menurun dalam diri Purbaya Y. Sadewa, seorang ekonom dan birokrat yang kini berperan dalam menjaga stabilitas keuangan negara.
📜 Penulis: R. PRIHATANTO, S.Si
📍Editor: Redaksi Informasi Terkininews.id
🗓️ Terbit: Minggu, 26 Oktober 2025
📰 Cepat, Tepat, Akurat
