Jakarta, 26 JUNI 2025 , InformasiTerkininews.id -
Saat dunia larut dalam gegap gempita perayaan, Tahun Baru Islam 1 Muharram hadir membawa pesan yang lebih dalam: perenungan, bukan euforia. Bagi umat Islam, pergantian tahun hijriyah bukanlah sekadar perhitungan angka dalam kalender, tetapi panggilan halus dari Ilahi agar manusia menyadari kefanaan waktu.
Tahun baru ini, 1 Muharram 1447 H, menjadi pengingat bahwa usia terus berkurang, dan kesempatan beramal kian menyempit. Dalam suasana penuh makna ini, ajakan untuk muhasabah atau introspeksi diri kembali menggema.
“Orang yang cerdas adalah yang mampu menahan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati,”
sabda Rasulullah ﷺ dalam riwayat Tirmidzi.
Ajakan untuk menghitung diri sendiri juga datang dari sosok khulafaur rasyidin, Umar bin Khattab (RA):
“Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum amalmu ditimbang.”
Momentum Tahun Baru Islam adalah saat terbaik untuk menata ulang arah hidup, bukan menunggu waktu yang dianggap “ideal” untuk berubah. Karena sejatinya, waktu terbaik adalah saat ini—sebelum ajal mengetuk pintu.
Pesan ini menggugah, terutama di tengah masyarakat urban yang sering terjebak rutinitas tanpa jeda untuk merenung. Maka, dalam semangat hijrah—berpindah dari gelap menuju cahaya—Tahun Baru Islam menjadi kesempatan untuk memperbaiki shalat, memperbanyak amal, dan meninggalkan maksiat.
Bukan perayaan yang meriah, tetapi taubat yang tulus, amal yang ikhlas, dan tekad kuat untuk lebih dekat dengan Allah SWT adalah hadiah terbaik untuk menyambut tahun baru ini.
Pengingat untuk diriku sebelum sampai kepadamu
🖋️ Pewarta:
R. PRIHATANTO, S.Si,
InformasiTerkiniNews.id
📍 Editor: ifa