LUWU TIMUR – Informasi Terkininews.id | Pewarta: Risthen
Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Resah (AMARAH) dari Desa Timampu dan Desa Matompi, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Enggano pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Aksi ini diikuti sekitar 400 orang warga dari dua desa terdampak, sebagai bentuk protes terhadap PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) terkait dugaan kebocoran pipa yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
Sebelumnya, pihak AMARAH bersama perwakilan masyarakat telah melakukan pertemuan resmi dengan manajemen PT Vale Indonesia Tbk untuk membahas penyelesaian persoalan tersebut. Namun, pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan, sehingga warga memutuskan turun ke jalan sebagai bentuk penegasan tuntutan mereka.
Adapun tuntutan utama AMARAH dalam aksi ini antara lain:
1. Pemberian kompensasi kepada masyarakat terdampak akibat kebocoran pipa milik PT Vale Indonesia Tbk di wilayah Desa Timampu dan Desa Matompi.
2. Penyediaan air bersih secara berkelanjutan untuk masyarakat di kedua desa, mengingat dampak kebocoran turut memengaruhi sumber air warga.
Koordinator aksi, Arwin, menegaskan bahwa masyarakat tidak menolak keberadaan perusahaan, namun menuntut tanggung jawab dan keadilan.
“Kami tidak menolak keberadaan perusahaan, tetapi kami ingin hak masyarakat dihargai dan diperhatikan. Kami bahkan menahan kendaraan milik PT Vale Indonesia Tbk maupun perusahaan kontraktor yang beraktivitas di area perusahaan,” ujarnya dalam orasi di lokasi aksi.
Aksi berjalan dengan tertib dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan setempat. Pihak Aliansi Masyarakat Resah (AMARAH) berharap agar PT Vale Indonesia Tbk segera memberikan respon positif terhadap tuntutan warga, demi menghindari meningkatnya ketegangan dan memberikan kepastian bagi masyarakat terdampak.